Sabtu, 05 Oktober 2019

BEBERAPA TIPS MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT DENGAN CEPAT


BEBERAPA TIPS MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT DENGAN CEPAT
1.       Kepmenpan No. 84 Tahun 1993 masih akan berlaku sampai dengan 31 Desember 2012. Setelah itu akan berlaku penuh Permenpan&RB No.16 Tahun 2009. Artinya guru-guru yang sudah lama berada di golongan IV/a masih berkesempatan mengejar kenaikan pangkat per 1 Oktober 2012. Untuk itu perlu diketahui terlebih dahulu kegiatan apa yang dapat mengumpulkan angka kredit dan bagaimana strateginya agar 12 kredit bisa dikumpulkan relatif cepat. Kunci dan syaratnya hanya satu: kerja keras dan bersungguh-sungguh.
2.       Seperti diketahui bahwa angka kredit pengembangan profesi (menurut Kepmenpan 84/1993) terdiri dari: 1) penulisan karya tulis ilmiah (KTI), 2) pembuatan alat peraga, 3) pembuatan teknologi tepat guna, 4) pembuatan karya seni, dan 5) turut dalam kegiatan pengembangan kurikulum.
3.       Penulisan KTI bisa berupa: 1) penulisan KTI hasil penelitian, 2) KTI tinjauan ilmiah, 3) tulisan ilmiah populer di koran atau majalah/buletin, 4) membuat artikel ilmiah di jurnal, 5) menjadi pemrasaran di pertemuan ilmiah (seminar, lokakarya, diskusi ilmiah dsb), 6) membuat buku pelajaran, 7) membuat modul/diktat, 8) membuat karya terjemahan. Angka kreditnya adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
No.
Jenis Karya Tulis Ilmiah
Angka Kreditnya
Bukti fisik
1.
Laporan Penelitian (PTK, deskriptif, eksperimen)
4
Makalah
2.
KTI Tinjauan Ilmiah
3,5
Makalah
3.
Tulisan ilmiah populer (di koran, majalah)
2
Koran/majalah atau guntingannya/copynya
4.
Artikel di Jurnal Ilmiah
6
2
Jurnal terakreditasi
Jurnal lainnya
5.
Pemrasaran di forum ilmiah
2,5
Undangan, makalah, surat keterangan, daftar hadir
6.
Membuat buku pelajaran
6
3
1
Diterbitkan Kementerian
Ber ISBN
Tidak Ber-ISBN
7.
Membuat modul/diktat
1
Modul per KD, Diktat per tahun
8.
Membuat karya terjemahan
2,5
Per buku terjemahan

4.       Bagaimana strateginya? Bulan Januari-Februari 2012 membuat 1 PTK atau PTS, ditulis dengan benar, akan mendapat angka kredit 4. Judul yang sama diseminarkan pada bulan Maret 2012, kalau diselenggarakan dengan benar akan mendapat angka kredit 2,5. Bulan April-Mei 2012 membuat 1 lagi PTK/PTS dan Juni 2012 diseminarkan, dua2nya akan mendapat 4 + 2,5 = 6,5. Jadi dua kali penelitian dan seminar akan memperoleh 13 angka kredit, sudah cukup untuk naik pangkat ke IV/b ke atas.
5.       Bisa juga berupa 1 PTK/PTS (4 kredit), dimasukkan ke jurnal (2 kredit), membuat 1 tinjauan ilmiah yang benar (3,5 kredit), membuat 2 diktat/modul (2kredit) dan membuat 1 alat peraga (0,5 kredit) à mendapat 12 angka kredit.
6.       Bisa juga menjadi pembicara di 2 seminar (2x2,5 = 5 kredit), membuat 2 tulisan di jurnal (2x2 = 4 kredit) dan membuat 1 PTK/PTS (4 kredit). Total 13 kredit.
7.       Bagaimana membuat PTK/PTS yang baik? ( Nilai 4 kredit)
a)      Ikuti ketentuan2 yang ada dalam penulisan laporan PTK/PTS yang baik.
b)      Kerangka laporannya paling tidak berisi: Bagian awal (judul dll), Bagian isi terdiri dari Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka/Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Penutup berisi kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka dan jangan lupa harus melampirkan semua instrumen yang digunakan dalam penelitian. Laporan yang tidak melampirkan apa-apa sudah pasti akan ditolak.
c)       Lampiran minimal: RPP masing2 pertemuan di siklus 1, 2 dan 3 (kalau ada), soal tes/instrumen yang digunakan di siklus 1 dan siklus 2, daftar hadir tes siklus 1 dan siklus 2, surat izin kepala sekolah dan instrumen lainnya (hasil pengamatan, kuesioner, angket dsb.)
d)      Harus diingat bahwa di PTK/PTS minimal 2 siklus dan di setiap siklus minimal 2 kali pertemuan.
e)      Dalam setahun maksimum dua PTK bisa dibuat.
8.       Bagaimana membuat KTI Tinjauan Ilmiah yang baik? (Nilai 3,5 kredit)
a)      Judul jangan terlalu umum, tetapi menyangkut masalah yang riil dihadapi oleh sekolah kita.
b)      Sistematika penulisannya, sama seperti laporan PTK/PTS. Bagian awal berupa judul, pengesahan dll. Bagian isi, Bab 1 Pendahuluan sama seperti PTK/PTS, Bab 2 Kajian Pustaka/Teori juga sama dalamnya dengan Laporan PTK/PTS. Bab 3 berisi gagasan anda mengenai masalah yang diangkat. Penting dimasukkan disini apa gagasan anda untuk mengatasi masalah yang anda angkat. Sajikan informasi atau data sekolah anda, bagaimana gagasan anda itu akan memperbaiki masalah yang anda hadapi. Bab 4 langsung kesimpulan dan saran. Bagian terakhir daftar pustaka dan lampiran kalau ada.
c)       Dalam setahun maksimum 3 KTI Tinjauan ilmiah bisa dibuat.
9.       Bagaimana menjadi pemrasaran dari forum ilmiah yang baik? (Nilai 2,5 kredit)
a)      Menjadi pemrasaran di forum ilmiah harus membuat makalah yang membahas, bisa hasil penelitian, evaluasi, tinjauan ilmiah, hasil survey dsb.
b)      Forum ilmiah ini untuk guru2 SD boleh setingkat kecamatan, tetapi untuk guru SMP ke atas (SMA, MA, SMK) minimal setingkat kota/kabupaten).
c)       Bukti fisiknya adalah 1) undangan dari penyelenggara (bisa dinas pendidikan, bisa MKKS, bisa MGMP, KKG), 2) makalah yang disahkan kepala sekolah, 3) surat keterangan bahwa makalah itu sudah diseminarkan pada tanggal tersebut dan pada acara forum ilmiah tersebut atau sertifikat/piagam, dan daftar hadir serta jadual forum ilmiah.
d)      Seminar atau diskusi ilmiah tidak harus di hotel, tidak harus dengan spanduk, tidak harus dibuka oleh kepala dinas dan sebagainya. Cukup diselenggarakan di aula salah satu sekolah, dibuka oleh Ketua MKKS/MGMP/KKG dan dihadiri oleh + 30 orang paling tidak dari 3 sekolah yang berbeda.
e)      Seminar bisa diselenggarakan setiap minggu, misalnya setiap rabu antara pukul 14.00 sd 16.00 dan di acara tersebut bisa muncul dua pembicara dengan dua topik, masing2 60 menit. Seminar yang memberikan kesempatan kepada pembicara/pemrasaran terlalu singkat tidak akan dinilai, misalnya seminar paralel. Yang hadir 20 orang, yang menjadi pembicara 10 orang à ini terkesan seminar asal2an .
10.   Bagaimana menulis artikel ilmiah di jurnal? (Nilai 6 atau 2 tergantung terakreditasi atau tidak).
a)      Jurnal yang terakreditasi  Ditjen Dikti atau LIPI biasanya diterbitkan oleh perguruan tinggi dan akreditasi itu tercetak di jurnalnya dan biasanya hanya akan diberikan kepada jurnal yang sudah mempunyai ISSN dan terbit secara teratur.
b)      Dalam setahun ke depan ini, semua “jurnal” yang tidak terakreditasi diperlakukan sebagai tulisan ilmiah populer dan diberi nilai 2 (dua).
c)       Sistematika penulisannya adalah sbb.: 1) Pendahuluan : latarbelakangmasalah, rumusanmasalah, 2) Kajianteori: menguraikantentangteori-teori yang relevan, 3) Pembahasanterutamamengemukakantentanggagasan/ide penulisdalamupayamemecahkanmasalah yang berkaitandenganbidangpendidikandanpembelajaran di sekolahnya. Pembahasantersebutdidukungolehteoridan data yang relevan, 4) Kesimpulan.
d)      Jikalau di kota atau sekitar anda tidak ada jurnal, mungkin ada baiknya diambil inisiatif untuk membuat jurnal sendiri, misalnya Jurnal MKKS Kabupaten Tangerang,  Jurnal MGMP IPA Kabupaten Tangerang dsb.
11.   Bagaimana membuat tulisan ilmiah populer di koran/majalah? (Nilai 2 kredit)
a)      Tulislah mengenai pendidikan formal, terutama yang menyangkut tugas pokok dan fungsi kita sebagai guru di kelas. Tentu saja judulnya bisa dibuat yang “eye catching” atau menarik untuk segera dibaca sebab jika terlalu teknis pasti tidak akan dimuat oleh redaksinya.
b)      Tulisan yang terlalu umum dan terlalu pendek tentu tidak akan dinilai. Memang tidak ada ketentuan yang baku mengenai jumlah kata, tetapi menurut ukuran kepantasan.
c)       Sistematika mengikuti ketentuan yang dibuat oleh koran/majalah tersebut.
Bahan Diskusi di Bimtek Guru2 SMK 32 Jakarta, tanggal 04 Februari 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar